Uncategorised

Dukung Mobilitas Mahasiswa ke Internasional, KBRI London Kenalkan Kampus Kelas Dunia

London, 23 Februari 2022 — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) dan Persatuan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) menggelar webinar bertema “Mengenal United Kingdom (UK) sebagai Tujuan Mobilitas IISMA 2022 dan Tujuan Belajar Mahasiswa”.

Duta Besar Republik Indonesia di London, Desra Percaya, mendukung sepenuhnya Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022 yang merupakan bagian dari kebijakan Kampus Merdeka yang telah dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dalam sambutannya, Dubes Desra menyampaikan, “Menuju generasi emas 2045, tentunya Indonesia membutuhkan generasi cerdas, siap menerima perubahan, dan juga siap untuk menjadi global citizen. Webinar ini komitmen kami mendukung IISMA 2022 yang akan segera bergulir.”

Webinar berlangsung pada Kamis (17/2) dan dipadati para mahasiswa yang berminat mengikuti program IISMA ke Inggris Raya (United Kingdom). “Pada IISMA 2021, UK merupakan tujuan favorit. Tidak kurang dari 180 mahasiswa Indonesia berkesempatan “mondok” di berbagai universitas ternama yang ada di UK,” ungkap Atase Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Atdikbud RI) Khairul Munadi, pada kesempatan yang sama.

“Pemerintah telah mempersiapkan berbagai macam program demi terwujudnya generasi emas 2045, termasuk di antaranya adalah program Merdeka Belajar dan di tingkat perguruan tinggi, IISMA yang akan segera memasuki tahun kedua pelaksanaan. Teman-teman harus bisa menggunakan kesempatan emas ini sebaik-baiknya untuk mengenyam pengalaman studi di universitas top dunia, tinggal di negara maju, dan juga berinteraksi dengan warga dan budaya lain,” tambah Desra.

Dalam kesempatan yang sama, Rachmat Sriwijaya, Ketua Subpokja IISMA 2021, menjelaskan bahwa IISMA merupakan program platinum Kemendikbudristek yang mulai diluncurkan pada Mei 2021.

“Pada IISMA 2021, kami telah berhasil menarik 12 universitas di Inggris. Untuk tahun ini, beberapa universitas ternama di Inggris dan dunia turut bergabung dengan IISMA 2022, di antaranya adalah University College London dan University of Edinburgh. Kami harap akan lebih banyak universitas ternama di UK yang turut bergabung di masa depan. Untuk ini, kami akan bekerja sama intensif dengan Atdikbud KBRI London,” tambah Rachmat.

Atdikbud Khairul mengungkapkan, dalam webinar yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa ini, diharapkan para mahasiswa calon pelamar IISMA 2022 dapat memiliki gambaran awal tentang sistem pendidikan dan kehidupan sosial di Inggris serta memahami persiapan yang diperlukan untuk belajar di luar negeri.

“Ini supaya pelamar IISMA mendapatkan informasi yang cukup dan tidak ragu memilih perguruan tinggi di UK sebagai destinasinya,” ucap Khairul.

Atdikbud KBRI London, Khairul Munadi, dalam paparannya menambahkan, “UK merupakan rumah bagi banyak universitas terbaik di dunia. Selain itu, salah satu keunikan dari universitas-universitas di UK banyak juga yang menawarkan program beasiswa langsung dari universitas, sehingga pengalaman pernah belajar di satu universitas di UK, walaupun hanya satu semester, akan menjadi berharga dan bisa melahirkan kesempatan-kesempatan lain di kemudian hari.”

Keunggulan lain yang dimiliki oleh universitas-universitas di UK adalah program studi yang sangat beragam dan juga multidisiplin.

“Beragamnya program studi yang multidisiplin di Inggris akan membantu teman-teman mahasiswa mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan untuk persaingan global,” pungkas Khairul.

Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UK, Oki Earlivan, menceritakan manfaat belajar di Inggris yang beragam. “Mulai dari budaya yang beraneka, kultur membaca yang kental, dan sistem perkuliahan yang lebih banyak diisi dengan debat dan argumentasi yang didasarkan fakta,” ucap Oki.

“Kami siap menyambut teman-teman IISMA 2022 dan membantu teman-teman beradaptasi,” tambah Oki.

Menutup webinar, Atdikbud Khairul mengungkapkan, “Ke depan, selain menarik lebih banyak universitas di UK yang berpartisipasi pada program IISMA 2022, KBRI London juga ingin mendorong adanya program resiprokal dari Inggris ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia.”

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI    
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id     

#MerdekaBelajar
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 79/sipers/A6/Il/2022

Gamelan dan Wayang Diperkenalkan di Kampus London, Inggris

London, 14 Februari 2022 — Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bekerja sama dengan Middlesex University menyelenggarakan kuliah umum dan lokakarya bersama mengenai pengenalan gamelan dan wayang Jawa yang ditampilkan oleh Grup Pandem Seta, pimpinan Ki Gunawan Purwoko. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Gamelan dan Wayang masuk kampus/sekolah, yang akan diusung KBRI London pada tahun 2022.

“Seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20 pada tahun 2022, diplomasi budaya merupakan salah satu isu prioritas dengan fokus pada pelestarian dan promosi budaya guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan berimbang,” ujar Atdikbud KBRI London, Khairul Munadi, Rabu (9/2).

Melalui kegiatan ini, KBRI London terus mendorong promosi budaya dengan kolaborasi bersama mitra lokal, diaspora Indonesia, serta pelaku-pelaku budaya di Indonesia. “Kegiatan gamelan dan wayang masuk kampus ini merupakan kesempatan baik memperkenalkan dan mempromosikan budaya, juga pelaku budaya Indonesia, kepada komunitas akademik di London,” imbuh Khairul.

Lokakarya ini dilangsungkan secara daring dan diikuti 25 mahasiswa dari jurusan Music and Arts, Fakultas Arts and Creative Industries, Middlesex University. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari materi kuliah Music and Culture yang diampu Hwee San Tan dan difasilitasi Sarah Stuchfield, seorang seniman Inggris pecinta budaya Indonesia.

Dalam pengantarnya, Hwee San Tan menyampaikan bahwa acara ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan di Middlesex University dan termasuk ke dalam kredit pembelajaran program studi Music and Arts. “Kegiatan ini telah diselenggarakan bersama dengan KBRI London setidaknya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun-tahun sebelumnya, kuliah umum dan lokakarya ini dilakukan di kantor KBRI London menggunakan gamelan milik KBRI, namun dalam dua tahun terakhir, karena masa pandemi kegiatan secara terpaksa dilakukan secara daring,” urainya.

Selain itu, Hwee San Tan juga mengucapkan terima kasih kepada KBRI atas dukungan yang diberikan dalam program ini. “Harapannya, kegiatan ini dapat kembali dilakukan secara langsung di KBRI agar mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung bermain alat musik gamelan, bahkan mungkin KBRI dapat memberangkatkan seniman dari Indonesia untuk memberikan pengajaran dan lokakarya,” jelasnya.  

Secara terpisah, Sarah Stuchfield mengatakan kegiatan seperti ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa yang belajar di UK untuk menonton langsung pertunjukkan wayang yang interaktif. Selain itu, ini juga merupakan kesempatan baik bagi para seniman untuk mendemonstrasikan kepiawaiannya memainkan alat musik gamelan dan mempertunjukkan wayang.

“Akan lebih baik lagi bila mahasiswa bisa merasakan dan menonton langsung pertunjukkan wayang ini, namun dalam masa pandemi, kuliah umum secara daring ini merupakan opsi terbaik yang bisa dilakukan,” kata Sarah.

“All of these would never be happened without both the support from the Embassy and Middlesex University,” ungkapnya seraya menyampaikan apresiasi atas kerja sama KBRI dan universitas sehingga kegiatan ini dapat berlangsung.

Dalam lokakarya tersebut, kelompok Pandem Seta yang berasal dari Temanggung, Jawa Tengah ini, mendemonstrasikan enam lagu dan pertunjukkan wayang yang merupakan kutipan dari kisah Wayang Kedu, cerita tentang jasa-jasa dan kisah penyebaran agama Islam yang pernah dilakukan oleh Ki Ageng Makukuhan di daerah Kedu.

“Ke depan, kesenian gamelan dan wayang Indonesia diharapkan dapat masuk ke dalam kurikulum pembelajaran musik dan budaya internasional di universitas di Inggris serta mendorong kerja sama antarkomunitas budaya antara Indonesia dan Inggris,” pungkas Atase Khairul.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id    
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#BudayaSaya
#DemiKemajuan
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 62/sipers/A6/II/2022

Joint Working Group (JWG) Indonesia-Inggris ke-5, Perkuat Kerja Sama bidang Pendidikan Tinggi

Jakarta, 27 Juli 2021 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan the 5th Joint Working Group (JWG) on Higher Education secara daring, Senin (26/7). JWG tersebut dilaksanakan untuk mengkaji kembali perkembangan yang terjadi sejak pelaksanaan JWG ke-4 pada November 2020.

“Pelaksanaan JWG tersebut juga sebagai momen untuk saling memperbaharui informasi, seperti penggabungan bidang riset dan teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,” terang pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sesjen), Ainun Na’im, yang juga sebagai ketua delegasi Indonesia, saat hadir dalam acara tersebut.

Sementara itu, delegasi Inggris diketuai oleh Sir Steve Smith selaku United Kingdom (UK) Government International Education Champion beserta rombongan terdiri dari Aisling Conboy (Higher Education Specialist-Department for International Trade (DIT), Hugh Moffatt (Country Director-British Council Indonesia), dan perwakilan dari DIT dan Department for Education (DfE) Inggris serta Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Pertemuan yang berdurasi selama satu setengah jam tersebut membahas dua topik utama yang berfokus pada pengembangan kerja sama di bidang pendidikan tinggi dan kebijakan Kampus Merdeka. Pertama, mengenai Trans-National Education (TNE) yang merupakan penyediaan pendidikan, kursus, atau program studi dari universitas-universitas Inggris di luar negeri.

Pembahasan kedua mengenai Student Mobility yang membahas tentang dukungan institusi pendidikan tinggi di Inggris dalam mengoptimalisasi dukungannya terhadap program Kampus Merdeka, salah satunya adalah potensi keberlanjutan kerja sama dengan Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) yang menjadi salah satu program unggulan Kampus Merdeka, serta membahas lebih lanjut peluang kerja sama antara program IISMA dengan program beasiswa milik pemerintah Inggris lainnya, salah satunya adalah Turing Scheme scholarship.

Pelaksanaan program IISMA dengan negara tujuan Inggris, tahun ini akan mengirimkan 181 mahasiswa yang berasal dari 51 universitas di Indonesia ke sepuluh universitas ternama di Inggris. Dengan kerja sama berkelanjutan tersebut, kata Sesjen Ainun, akan memberikan manfaat secara institusional antar universitas di kedua negara tersebut, dan mendorong kemitraan yang berkelanjutan.

“Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi. Kami berharap universitas-universitas berkelas dunia seperti yang ada di Inggris dapat berkerjasama dengan universitas di Indonesia dan mendirikan kampus cabang di Indonesia,” tutur Sesjen Ainun.

Pada kesempatan ini, perwakilan dari pemerintah Inggris, Sir Steve Smith menyampaikan, “Saya sangat senang, sekali lagi, untuk berpartisipasi dalam Kelompok Kerja Pendidikan Tinggi Inggris-Indonesia, bersama dengan Wakil Ketua Sekretaris Jenderal, Pak Ainun yang saya hormati. Kelompok Kerja Senior ini telah terbukti menjadi forum bilateral yang sempurna dalam memberikan arahan dan mendorong hubungan kerja sama dalam pendidikan di tingkat kebijakan pemerintah, yang akan menjadi fondasi bagi peningkatan kegiatan pendidikan transnasional, untuk mendorong kolaborasi universitas Inggris dengan institusi publik dan swasta di Indonesia, serta dengan tujuan untuk mendorong kampus cabang Inggris di Indonesia.”

Sir Steve Smith menambahkan, “Dalam konteks mobilitas mahasiswa, saya bangga mengetahui bahwa universitas-universitas di Inggris adalah tuan rumah terbaik bagi mahasiswa Indonesia di bawah skema IISMA yang luar biasa; dan Inggris memiliki skema Turing yang setara, di mana kami ingin siswa Inggris mendapatkan manfaat secara budaya dan akademis dari penempatan di universitas luar negeri. Pada akhirnya kelompok ini dan kegiatan-kegiatan yang bernilai dari kelompok ini adalah mengenai hubungan jangka panjang yang akan berlangsung selama beberapa dekade, dan kami, Inggris, ingin menjadi mitra Anda dalam bidang pendidikan yang sangat penting ini.”

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, serta pimpinan unit utama Eselon II di Ditjen Pendidikan Tinggi dan Ditjen Pendidikan Vokasi terkait pendidikan tinggi, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI London.
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 362/sipres/A6/VII/2021

Kemendikbudristek Buka Seri Perdana Bimtek Pengajaran BIPA di Luar Negeri

Jakarta, 19 Mei 2021 — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) membuka seri perdana Bimbingan Teknis Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dengan sasaran khusus pengajar BIPA di luar negeri secara berseri berdasarkan kawasan regional. Pada seri perdana, bimtek ini dilaksanakan secara daring bagi pengajar BIPA di wilayah Eropa, yaitu Inggris, Swiss, Spanyol, Jerman, dan Turki. Kegiatan ini secara umum bertujuan memperluas dan memperkuat jejaring pengajar BIPA, baik di dalam maupun luar negeri serta secara khusus bertujuan meningkatkan kompetensi pedagogis dan profesional para pengajar BIPA.

“Bimtek ini adalah bagian dari janji kami dalam program internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA karena kami tahu bahwa program ini sudah dinantikan oleh para guru (pengajar BIPA). Selain itu, peran guru sangat fundamental untuk menjamin keberlangsungan pengajaran BIPA karena ketika guru tidak cakap dalam mengajar maka muridnya akan merasa tidak nyaman dan akhirnya tidak melanjutkan,” ungkap Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz dalam sambutannya secara daring pada Rabu (19/5).

Ia menambahkan bahwa meskipun bimtek tersebut dilakukan secara daring, materi yang akan disampaikan oleh para narasumber tetap materi standar pengajaran BIPA, bahkan diperbarui dengan menambahkan materi tentang sastra Indonesia.

“Saya mengharapkan para peserta bimtek akan memperoleh pengayaan bahan yang bermanfaat sehingga pada saatnya nanti mereka bisa menyampaikan materi yang lebih otentik, misalnya dalam bentuk karya sastra, seperti puisi atau cerpen. Dan kita percaya bahwa narasumber yang dihadirkan adalah mereka yang memiliki kompetensi dalam pengajaran BIPA yang ideal melalui kombinasi akademisi, praktisi BIPA, dan sastrawan,” ujar Aminudin.

Menurut Aminudin, dalam pelaksanaan bimtek pengajaran BIPA sebelumnya, materi yang disampaikan sebatas hal-hal yang bersifat praktis, misalnya tentang kuliner, kesenian, atau pakaian adat. Sedangkan untuk materi tentang sastra tidak diprioritaskan. Untuk itu, pada bimtek kali ini para pengajar dibekali dengan pengetahuan dan wawasan sastra agar kompetensinya tidak hanya baik dalam berbahasa Indonesia, tetapi juga baik dalam bersastra Indonesia.

Pada akhir sambutannya, Aminudin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung bimtek seri perdana ini, khususnya kepada perwakilan Republik Indonesia di kelima negara Eropa yang terlibat.

“Kami berterima kasih kepada KBRI London, KBRI Bern, KBRI Madrid, KBRI Berlin, dan KJRI Istanbul  yang sudah memfasilitasi bimtek ini sebagai bentuk kerja sama yang saling menguntungkan karena ketika suatu program akan bertahan, maka itu akan menjadi legasi bahwa kita sudah membuat program yang bagus untuk diteruskan oleh para perwakilan kita,” tutur Aminudin.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dora Amalia melaporkan bahwa kegiatan ini secara keseluruhan akan dilaksanakan secara daring pada 19—21 Mei 2021 pada pukul 13.00—18.30 WIB setiap harinya. Narasumber kegiatan ini terdiri atas pakar dan praktisi pengajaran BIPA, pakar bahasa, dan pakar sastra yang akan menyampaikan materi yang berkaitan dengan metodologi pengajaran BIPA, tata bahasa Indonesia dalam pengajaran BIPA, dan sastra Indonesia dalam pengajaran BIPA.

Lebih lanjut, Dora mengatakan bahwa bimtek seri perdana ini diikuti oleh 44 peserta dari lima negara di Eropa dengan perincian, Inggris (13 peserta), Jerman (18 peserta), Spanyol (2 peserta), Swiss (4 peserta), dan Turki (3 orang). Dan untuk seri selanjutnya, bimtek bagi pengajar lokal BIPA di Papua Nugini akan dilaksanakan pada tanggal 24—26 Mei 2021.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memperluas dan memperkuat jejaring BIPA di seluruh negara dan keberadaan Badan Bahasa dapat dirasakan manfaatnya oleh pemangku kepentingan yang lebih luas,” pungkas Dora.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 179/sipres/A6/V/2021