Travel

Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di Universitas Nottingham

Usaha peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sedang digalang oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan mengembangkan Program SAME (Scheme for Academic Mobility and Exchange) BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) & SENI. Program ini mengirimkan dosen ke berbagai perguruan tinggi luar negeri yang bertugas khusus dalam misi kebangsaan sebagai pengajar bahasa, seni, atau budaya Indonesia atas permintaan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri. Program ini mensyaratkan dosen yang menjadi calon pengajar Bahasa Indonesia harus menguasai metode, teknik dan strategi pengajaran serta pembelajaran BIPA. Selain itu, dosen juga harus mempunyai pengalaman mengajar mata kuliah BIPA setidaknya dua tahun. Pengetahuan tentang multikultural Indonesia juga harus dikuasai. Para dosen ini harus mendapat izin untuk meninggalkan tugas di kampus selama 3-4 bulan.

Pada tahun 2017, 10 dosen dari seluruh Indonesia terpilih untuk ditempatkan dibeberapa negara, salah satu di antaranya berasal dari Universitas Nusa Cendana yaitu Leni Amelia Suek. Leni ditempatkan di The University of Nottingham (UoN) selama 3 bulan dari 15 September 2018 – 15 Desember 2018 yang difasilitasi oleh KBRI London. Program BIPA di The University of Nottingham adalah bagian dari Evening Class pertama yang ditawarkan kepada staf, mahasiswa dan masyarakat umum di Kota Nottingham. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 jam, mahasiswa diajar 4 ketrampilan berbahasa yaitu menulis, membaca, mendengarkan dan berbicara. Setiap minggunya, mereka mempelajari topik yang berbeda-beda seperti komunikasi dasar, keluarga, lingkungan, makanan Indonesia, kegemaran, pakaian tradisional, tarian adat, lagu daerah, pariwisata, alat musik tradisional, permainan tradisional serta pembuat perhiasan tradisional. Kelas yang berlangsung selama 10 pertemuan ini dikelola oleh Pusat Bahasa Universitas Nottingham. Selain menginternasionalisasikan Bahasa Indonesia, program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia yaitu dengan mengajarkan cara berpakaian adat tradisional, tarian tradisional, lagu daerah dan juga alat musik Sasando kepada peserta didik yang berjumlah 15 orang.

Angklung Indonesia Mulai Masuk Kurikulum Sekolah di Inggris

Jakarta, CNN Indonesia — Angklung Indonesia semakin mendunia. Alat musik tradisional itu bahkan mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Inggris, seperti dilaporkan kantor berita Antara.

Setidaknya ada dua sekolah yang sudah memasukkan angklung menjadi bahan pelajaran. Pusat pembelajaran angklung di Inggris digelar di Havering Music School di London Timur dan Whitefield School di London Utara. Beberapa sekolah di kluster lain belajar dari sana.

Itu disampaikan Menteri Kanselir KBRI London, Thomas Siregar.

London memang baru saja mendapat hadiah seperangkat musik angklung. Prof. E. Aminudin Aziz sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London menyerahkan alat musik itu ke Havering Music School beberapa waktu lalu. Penyerahan disaksikan anggota Dewan Kota dan wali murid.

Acara itu juga diwarnai permainan lagu Somewhere My Love dan Indonesia Sarinade, yang membuat orang tua serta siswa terpukau lantaran angklung-angklung bisa mengalun harmonis.

Setelah penyerahan, sekolah setuju bahwa salah satu warisan budaya dari Indonesia yang diakui UNESCO itu resmi masuk sebagai bagian kurikulum pembelajaran musik. Sebelumnya, sekolah yang sama juga sudah memasukkan seni musik gamelan ke dalam kurikulumnya.

KBRI London juga getol mempromosikan angklung dengan mendatangkan pelatihnya langsung dari Bandung, kampung halaman alat musik itu. Maestro angklung Aan Handoyo melatih lebih dari 1.500 siswa, puluhan guru dan ratusan masyarakat London selama dipanggil ke sana.

Tak hanya satu arah, beberapa guru juga dikirim KBRI London ke Bandung untuk belajar. (Antara/rsa)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180726081940-227-317064/angklung-indonesia-mulai-masuk-kurikulum-sekolah-di-inggris

Pelatihan Calon Guru Bahasa Indonesia Di London Inggris

London  (Antara Megapolitan) – KBRI London mengelar pelatihan Calon Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) diikuti 21 peserta dari berbagai kalangan di Inggris.

Narasumber pelatihan Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Emi Emilia berlangsung di KBRI London selama dua hari pada akhir pekan.

Pelatihan digelar KBRI London melalui kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud)  untuk menjajagi kemungkinan penyebaran pengajaran bahasa dan budaya Indonesia di sekolah-sekolah Inggris, demikian Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, kepada Antara London, Minggu.

Dikatakannya peserta pelatihan terdiri atas berbagai kalangan, dosen, guru bahasa Indonesia, penerjemah, penulis buku, dan juga peminat yang ingin mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah di Inggris.

Dubes RI di London Rizal Sukma menyatakan  kegiatan pelatihan calon guru BIPA ini merupakan upaya KBRI sebagai perwakilan Indonesia di London untuk turut serta menyebarluaskan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Inggris.

Dubes RI di London Rizal Sukma menyatakan  kegiatan pelatihan calon guru BIPA ini merupakan upaya KBRI sebagai perwakilan Indonesia di London untuk turut serta menyebarluaskan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Inggris.

bipa2016-1
(Dok.: Atdikbud London)

Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London, Prof E. Aminudin Aziz, mewakili Dubes mengharapkan  pelajar memiliki ketertarikan mempelajari bahasa Indonesia dan akhirnya dapat memahami budaya dan masyarakat Indonesia.

Materi pelatihan ini mencakup Standar BIPA, model pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dan penilaian serta Simulasi Mengajar BIPA.

Salah seorang peserta pelatihan, Geoff Roberts, menyatakan pelatihan menunjukkan setidaknya ada dua hal yaitu pertama bentuk kepedulian Indonesia mendukung mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di Inggris.

Kedua, melalui pelatihan  pengajar BIPA di Inggris mendapat wawasan yang lebih baik tentang kebijakan dan standar BIPA secara langsung dari pemerintah Indonesia.

Penguji untuk program GCSE Bahasa Indonesia dari Cambridge University  menyatakan keyakinannya bahasa Indonesia akan berkembang di Inggris dengan dukungan yang  kuat dari  KBRI London.

Atdikbud KBRI London menyatakan forum sejenis akan terus diadakan untuk menjaga mutu pembelajaran BIPA di Inggris, di samping untuk tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak yang terkait dengan pengajaran BIPA di Inggris.

Diharapkan, mulai tahun 2017 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat memulai pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini menjalin komunikasi , baik  dengan pihak KBRI maupun peserta pelatihan yang menunjukkan minatnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolahnya. (Ant/ZG)

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: M. Tohamaksun

Galeri Foto: Pelatihan Pengajaran BIPA 2016

Sumber: http://megapolitan.antaranews.com/berita/25593/pelatihan-calon-guru-bahasa-indonesia-di-london-inggris

bali, tradition, indonesia-4319964.jpg

Peringatan Hardiknas di London Luncurkan Buku

London (Antara) – Peringatan hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, perintis pendidikan nasional, diperingati dengan peluncuran buku setelah diadakan upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di ruang Crutacala, KBRI London, Jumat.

Pada upacara yang diadakan di KBRI London tersebut, atase pendidikan KBRI London T. A. Fauzi Soelaiman bertindak sebagai pembina upacara, sedangkan Mayor Andre Dotulung bertindak sebagai pemimpin upacara.
Upacara berlangsung dengan sangat khidmat yang dihadiri seluruh staf KBRI London dan staf BUMN lainnya, beserta beberapa perwakilan pelajar Indonesia di Inggris Raya, Presiden PPI UK Faldo Maldini, mahasiswa Imperial College London.

Fauzi Soelaiman mengatakan pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku pendidikan tentang pentingnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa serta mensosialisasikan kebijakan dan hasil-hasil pembangunan pendidikan nasional sesuai dengan tema Hardiknas tahun ini yaitu “Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul”.

Dalam Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dibacakan Atase Pendidikan Fauzi Soelaimam menekankan pentingnya akses untuk layanan pendidikan yang kemudian didukung dengan kualitas tenaga pengajar, kurikulum, serta sarana dan prasarana dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta bangga menjadi bangsa Indonesia.

Sementara itu Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, T. M. Hamzah Thayeb mengatakan pendidikan dan pengajaran adalah dua aset yang sangat krusial dan penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian generasi bangsa, karena ilmu yang tinggi harus dibarengi dengan sikap atau atitude yang baik pula.

Dikatakannya pencapaian pemerintah di dunia pendidikan sangat membanggakan, dimulai dari pembentukan kurikulum baru yang baik, serta adanya beberapa bentuk beasiswa yang diberikan pemerintah untuk melanjutkan studi di luar negeri seperti Beasiswa LPDP, DIKTI diharapkannya akan mampu meraih target Indonesia dalam membentuk generasi emas di tahun 2045.

Peluncuran buku

Hardiknas 2014-8
Felicia Nayoan Siregar bersama Astri Sefrina van Eenbergen (Kiri-Kanan) penulis dan ilustrator buku ‘Si Pirok ke Kota’.

Acara peringatan Hardiknas di KBRI London tahun ini istimewa karena dirangkaikan dengan Peluncuran tiga buku yaitu Buku Cerita Dwi Bahasa “Si Pirok ke Kota (Pirok Goes To the City)” yang ditulis Felicia Nayoan Siregar dan digambar Astri Sefrina van Eenbergen.

Buku lain yang diluncurkan adalah dua buku elektronik oleh Atase Pendidikan yaitu “Panduan Praktis Sekolah ke Inggris, Edisi ke 2” dan “Sistem Pendidikan di Inggris, Edisi ke 2” yang dapat diunduh secara gratis dari website atdikbudlondon.com.

Dubes Hamzah Thayeb mengharapkan buku cerita dalam dwi bahasa Indonesia dan Inggris ini mampu menjadi salah satu sarana dalam mempromosikan Indonesia kepada anak-anak di Inggris .
Buku ini disponsori dan akan disebarluaskan di Inggris dan Indonesia oleh kantor Atase Pendidikan KBRI London.

Munculnya ide untuk menulis buku dwi bahasa ini diakui Felicia sebagai salah satu bentuk keprihatinan atas kurangnya buku untuk anak-anak yang membahas tentang Indonesia. Sebagai guru Bahasa Indonesia untuk anak-anak dan orang dewasa di London, Felicia berharap buku Si Pirok ke Kota dapat memperkenalkan Indonesia pada anak sekolah dasar.

Dalam buku ini ditampilkan seekor orang-utan yang terbawa ke kota oleh seorang anak pemetik buah-buahan karena masuk ke dalam keranjangnya.

Dalam perjalanan, dilihatlah berbagai keunikan kehidupan di kota, terutama beberapa yang khas Indonesia seperti baju batik, becak, makanan tradisional Indonesia dan lain-lain. Setelah ditemukan, orangutan ini kemudian dikembalikan ke hutan.

Diharapkan, buku ini akan diteruskan dengan buku lainnya yang menampilkan berbagai binatang Indonesia yang terancam punah dan dikombinasikan dengan berbagai kekhasan Indonesia lainnya.

Sementara itu, kedua buku elektronik yang diluncurkan diharapkan dapat membantu calon mahasiswa atau mahasiswa baru yang ingin belajar di Inggris dan juga bagi pembaca untuk mengerti sistem pendidikan di Inggris yang sedikit berbeda dengan sistem yang ada di Indonesia. (ar)

Galeri foto: Peringatan Hardiknas 2014

Sumber: https://id.berita.yahoo.com/peringatan-hardiknas-di-london-luncurkan-buku-084912316.html

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia Di London

Duta Besar RI London T.M. Hamzah Thayeb selaku pembina upacara

KBRI London – Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke- 67 Kemerdekaan RI telah diselenggarakan di London pada hari Jumat, 17 Agustus 2012. Upacara tersebut diselenggarakan oleh KBRI London, dengan Atase Pertahanan KBRI London, Kol. Nurchahyanto Subandi sebagai pemimpin upacara dan Duta Besar RI London T.M. Hamzah Thayeb sebagai pembina upacara. Upacara dihadiri oleh para pejabat dan staf KBRI London, perwakilan BUMN di London, warga masyarakat dan mahasiswa Indonesia di London.

Pada Upacara tersebut, pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh 11 orang anggota Paskibra KBRI London yang terdiri dari putra-putri masyarakat Indonesia di London yang telah dilatih, dibimbing dan dibina selama 2 bulan serta telah dikukuhkan secara resmi sebagai anggota paskibra KBRI London pada tanggal 14 Agustus 2012 lalu.

Dubes RI T.M. Hamzah Thayeb pada kesempatan penyampaian amanat upacara menyampaikan bahwa keberhasilan dan perubahan positif yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia perlu tetap dipertahankan dan dikembangkan. Sementara persoalan-persoalan yang masih tertunda perlu ditangani dengan kerja keras secara serius. Semua ini merupakan tanggung jawab bersama, termasuk warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, khususnya yang ada di Inggris dan Irlandia. Lebih lanjut Dubes Hamzah Thayeb menekankan bahwa sebagai warga negara Indonesia, harus senantiasa memberikan peran yang dapat dilakukan dan disumbangankan untuk memenuhi tanggung jawab tersebut. Masing-masing individu dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara dengan keahlian, latar belakang ilmu dan kemampuan yang dimiliki dengan dilandasi oleh semangat dari dalam diri masing-masing.

Menyinggung mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Inggris, Dubes Hamzah Thayeb menyampaikan secara singkat perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Inggris. Disampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun yang amat bersejarah dalam hubungan bilateral Indonesia-Inggris, yang ditandai dengan kunjungan Perdana Menteri David Cameron ke Indonesia pada bulan April lalu. Pada kunjungan tersebut telah dihasilkan sejumlah kesepakatan yang akan semakin mendorong dan meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang.

Upaya peningkatan hubungan ini bahkan telah ditindaklanjuti dengan kunjungan beberapa pejabat Indonesia ke London dan sebaliknya. Terkait hal ini, Dubes Hamzah Thayeb menyampaikan harapannya kepada keluarga besar Indonesia yang berdiam di Inggris, untuk mendukung dan meningkatkan kerjasama untuk ikut membantu meningkatkan hubungan bilateral dalam bidang dan kemampuan masing-masing.

Upacara pengibaran bendera yang berlangsung di Wisma Nusantara tersebut berjalan lancar dan khidmat. Upacara tersebut merupakan salah satu dari serangkaian acara-acara yang diselenggarakan oleh KBRI London untuk merayakan HUT ke-67 Kemerdekaan RI. Sebelumnya, telah diselenggarakan sejumlah lomba bakat dan kompetisi olahraga antara lain lomba karaoke dan gaple, kompetisi futsal, tenis meja, badminton dan sebagainya, yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Inggris.

Ke depannya, sekaligus juga untuk merayakan Idul Fitri 1433 H, KBRI London juga akan menyelenggarakan acara halal-bihalal dan temu masyarakat pada tanggal 25 Agustus 2012 yang akan menghadirkan sejumlah artis dari Tanah Air serta beberapa bakat lokal dari masyarakat Indonesia di Inggris. Sebagaimana tahun lalu, acara tersebut diperkirakan akan menarik sekitar 3.000 orang masyarakat Indonesia dari seluruh Inggris dan juga Irlandia, termasuk juga tetamu dari warga Inggris sendiri.

Kemeriahan berbagai acara tersebut telah menjadi sebuah ajang silaturahmi bagi masyarakat Indonesia di Inggris yang tinggal di berbagai daerah. Kesempatan ini digunakan juga untuk melepas rindu dengan sanak saudara, serta merasakan kembali cita rasa asli makanan Indonesia melalui bazaar produk dan makanan Indonesia yang akan diadakan pada kesempatan itu.

Acara tersebut merupaka salah satu puncak kegiatan peringatan HUT ke-67 RI di London, selain upacara Pengibaran Bendera yang baru saja dilaksanakan dan acara Resepsi Diplomatik yang akan diselenggarakan pada awal bulan September mendatang.

Sumber: Berita Perwakilan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia

http://www.kemlu.go.id/london/Pages/Embassies.aspx?IDP=237&l=id

Sertijab Atase Pendidikan dan Kebudayaan Masa Jabatan 2016-2020

Pada tanggal 18 Juli 2016, di Ruang Crutacala, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, telah diadakan prosesi Serah Terima Jabatan (Sertijab) Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI London, dari Dubes Rizal Sukma kepada Atdikbud terpilih, Prof Endang Aminudin Aziz. Pak Amin, begitu biasa dipanggil, akan memimpin Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London untuk periode 2016-2020, yang selama lebih dari dua tahun dijabat oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI London, Pak Dino Kusnaedi.

Sekilas riwayat dari Prof Endang Aminudin Aziz:

  • Nama (beserta gelar): Prof. H. Endang Aminudin Aziz, M. A., Ph. D.
  • TTL: Ciamis, 16 November 1967
  • Pendidikan:
    • D-2 Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP Bandung, 1986 – 1988
    • D-3 Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP Bandung, 1988 – 1989
    • S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP Bandung, 1989 – 1991
    • S-2 Linguistics, Monash University Australia, 1994 – 1996
    • S-3 Linguistics, Monash University Australia, 1997 – 2000
  • Karir:
    • Guru Besar Linguistik, Universitas Pendidikan Indonesia, sejak 2007
    • Kepala Pusat Bahasa, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010-2011
    • Wakil Rektor, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010-2015

Sumber: