London, 28 Mei, 2022 – Konsorsium penelitian yang terdiri dari Prof. Juliana Sutanto dan Prof. Joao Baptista dari Lancaster University di Inggris, Dr. Wahyu Wilopo dari Universitas Gadjah Mada di Indonesia, dan Dr. Flavio Horita dari Federal University of ABC dan Climatempo dari Brazil, melaporkan temuan awal mereka tentang pemantauan, pencegahan dan penanggulangan bencana alam di Indonesia dan Brazil. Hybrid knowledge-sharing workshop yang diselenggarakan oleh KBRI Inggris Raya pada tanggal 28 Juli 2022 ini berfokus pada peran pengetahuan lokal dalam prediksi dan mitigasi bencana alam, khususnya dua bencana alam yang serupa di Indonesia dan Brazil, yaitu banjir dan tanah longsor.
Lembaga pemantauan dan tanggap bencana, praktisi, dan peneliti dari Indonesia dan Brazil dengan antusias mengikuti workshop yang juga melibatkan perwakilan dari Kedutaan Besar Brazil untuk Inggris Raya.
Di antara tantangan utama pemantauan bencana banjir dan tanah longsor di Indonesia adalah kurangnya anggaran operasional dan maintenance. Dr. Wilopo menyoroti pentingnya pemantauan bencana yang diprakarsai oleh masyarakat di desa rawan becana dan didanai oleh pemerintah desa. Dr. Wilopo menambahkan bahwa hal ini meningkatkan rasa memiliki terhadap sistem pemantauan bencana desa. Di sisi lain, salah satu tantangan utama di Brasil adalah kurangnya feedback dari masyarakat kepada lembaga pemantau bencana. Dr. Horita berkomentar tanpa feedback dari masyarakat, sulit untuk membuat penyesuaian pada sistem pemantauan bencana karena Brasil adalah sebuah negara besar dan memiliki konteks lokal yang bervariasi dengan threshold dan skenario yang beragam. Prof. Sutanto dan Prof. Baptista berharap knowledge-sharing workshopini dapat membuka jalan bagi interaksi antar instansi, praktisi, dan peneliti yang bekerja di kedua negara, terutama karena tantangan di satu negara telah berhasil diatasi di negara lain.
A knowledge-sharing workshop on “Embedding Local Insights in Decision Making for Flood and Landslide’s Early Warning” paved the way for interactions across agencies, practitioners, and researchers working in Indonesia and Brazil.
London, 28th May 2022 –The Embassy of Indonesia for the United Kingdom hosted a hybrid workshop on Thursday, 28th July 2022 for a research consortium, that included Prof. Juliana Sutanto and Prof. Joao Baptista from Lancaster University in UK, Dr. Wahyu Wilopo from Universitas Gadjah Mada in Indonesia, and Dr. Flavio Horita from Federal University of ABC and Climatempo from Brazil, to report their early findings on disaster monitoring, prevention and response in Indonesia and Brazil. The workshop focused on the role of local information in the prediction and mitigation of natural disasters, in particular two common natural disasters across the two countries, floods and landslide.
Disaster monitoring and response agencies, practitioners, and researchers from Indonesia and Brazil enthusiastically participated in the workshop, which also involved representation from the Embassy of Brazil for the United Kingdom.
Among the key challenges of flood and landslide disasters monitoring in Indonesia are lack of operational and maintenance budgets. Dr. Wilopo highlighted the importance of community-initiated disaster monitoring funded by village governments. Dr. Wilopo added that this increases a sense of ownership of the village disaster monitoring system. On the other hand, among the key challenges in Brazil are the lack of feedback from the community to the disaster monitoring agency. Dr. Horita remarked without community feedback, it is difficult to make adjustments on the disaster monitoring system as Brazil is “[a] huge country, [and has] different contexts, diverse thresholds, and scenarios”.
Prof. Sutanto and Prof. Baptista hope that this knowledge-sharing workshop can pave the way for knowledge sharing across agencies, practitioners, and researchers working in the two countries as the challenges in one country have successfully been overcome in another country.



